Sejarah batik di Indonesia
Sejarah berkembangnya batik di Indonesia
sangat berkaitan erat dengan sejarah kerajaan Majapahit dan penyebaran
ajaran Islam di Pulau Jawa. Menurut sebagian sumber batik mulai dikenal
luas di daerah jawa sekitar akhir abad ke-18 sampai awal abad ke-19 dan
berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria. Namun seorang ahli sejarah, Rens
Heringa, yang melakukan penelitian tentang batik di jawa selama 25 tahun
mengatakan bahwa batik jawa sudah ada sejak tahun 700M yang di awali
dengan cerita sejarah mengenai Pangeran Lembu Amiluhur yang
mempersunting putri seorang bangsawan dari India. Kemudian Putri yang
mempunyai hobi membatik beserta para pembantunya mengajarkan cara
membatik kepada warga sekitar. Sejak itu seni batik mulai dikenal oleh
orang jawa dan mulai berkembang menjadi sebuah pekerjaan yang di lakukan
oleh kaum wanita untuk mengisi waktu senggang mereka di rumah. Hal
senada juga di ungkapkan oleh GP Rouffaer yang mengatakan bahwa batik
pertama kali dikenalkan dari India dan Srilangka sekitar abad ke-6 dan
ke-7. Ia juga menyimpulkan bahwa canting pertama kali di temukan di jawa pada abad ke-12, hal ini bisa dilihat dari sudah adanya pola batik grinsing di kediri pada saat itu dimana proses pembuatan pola grinsing menggunakan canting.
Pada
tanggal 2 Oktober 2009 yang lalu badan Perserikatan Bangsa Bangsa
UNESCO telah mematenkan seni batik sebagai warisan budaya Indonesia
yang harus dijaga kelestariannya. Kita sebagai salah satu bagian dari
komponen bangsa indonesia patut berbangga dengan di patenkanya batik
sebagai produk budaya bangsa Indonesia. Yaitu senantiasa melestarikannya
dengan membiasakan diri mengenakan busana batik. Saat ini ada banyak
sekali jenis batik. Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai jenis
batik sendiri-sendiri dengan berbagai macam corak yang khas dan berbeda
satu sama lain.*